Di Indonesia Teriak Takbir Dicap Teroris, di Amerika Barbie BERHIJAB Untuk Hormati Atlet Muslim

Di Indonesia Teriak Takbir Dicap Teroris, di Amerika Barbie BERHIJAB Untuk Hormati Atlet Muslim - Hallo gues welcome to my blog, you can read this article with title Di Indonesia Teriak Takbir Dicap Teroris, di Amerika Barbie BERHIJAB Untuk Hormati Atlet Muslim, Happy reading

IMPORTANT, MUST BE READ... : Di Indonesia Teriak Takbir Dicap Teroris, di Amerika Barbie BERHIJAB Untuk Hormati Atlet Muslim
Title : Di Indonesia Teriak Takbir Dicap Teroris, di Amerika Barbie BERHIJAB Untuk Hormati Atlet Muslim

Read More


Di Indonesia Teriak Takbir Dicap Teroris, di Amerika Barbie BERHIJAB Untuk Hormati Atlet Muslim

IMPORTANT, MUST BE READ...
 

Belakangan ini, publik Indonesia disuguhi sajian isu wacana betapa nyatanya kebencian sebuah kelompok terhadap kelompok lain -- meski masih menyandang identitas yang sama sebagai muslim-- dengan membubarkan pengajian dan sikap ceroboh abdnegara kepolisian dalam menangani terduga teroris yang begitu paranoid mendengar pekik takbir. Belum lagi banyaknya meme dan status media umum yang menghina Islam dan para tokohnya

Rasanya, Indonesia sudah mampu dikategorikan sebagai negara dengan bibit islamophobia yang semakin menguat dan nyata.

Phobia Islam yang menguat di Indonesia dan tentunya di penggalan dunia lain, mendapat perlawanan sengit dari Mattel, produsen mainan yang salah satu produksinya ialah boneka Barbie.

Barbie selama ini dikenal sebagai ikon perempuan rupawan masa kini, dengan baju yang sedikit terbuka atau tanpa hijab.

Namun, produsen Barbie, Mattel hasilnya mengumumkan jikalau pihak mereka membuat boneka yang kenakan hijab pada Selasa 14 November 2017.

Boneka versi berhijab ini diciptakan untuk menghargai para perempuan berprestasi.

Boneka berhijab ini dibuat untuk menghormati pemain anggar Ibtihaj Muhammad, seorang muslim Amerika pertama yang berkompetisi di olimpiade dan mengenakan hijabnya.

"Kami sangat gembira untuk menghormati @IbtihajMuhammad dengan boneka #Barbie satu-satunya; Ibtihaj terus menginspirasi wanita dan belum dewasa jikalau ia masih mampu berkarya tanpa batas meskipun mengenakan hijab," ujar pihak produsen Barbie, Mattel.

Bagi yang menginginkan boneka berhijab tersebut, Barbie gres memasarkannya pada tahun 2018.

Ibtihaj juga memosting foto dirinya dan boneka di akun Instagramnya sebagai rasa terima kasih terhadap barbie.

"Saya gembira mengetahui bahwa gadis kecil di seluruh

dunia sekarang mampu bermain dengan Barbie yang mengenakan jilbab!" ibarat apa yang ia tulis pada unggahannya di Instagram.

"Terima kasih @Mattel untuk mengumumkan saya sebagai anggota terbaru dari keluarga @Barbie Shero! Program Sherie Barbie mengenali wanita yang melampaui batas-batas untuk menginspirasi generasi anak perempuan berikutnya dan saya sangat bersemangat untuk bergabung dengan kelompok perempuan yang luar biasa ini. Saya gembira mengetahui bahwa gadis kecil di seluruh dunia kini mampu bermain dengan Barbie yang mengenakan jilbab! Ini ialah mimpi masa kecil yang menjadi kenyataan," tulisnya lengkap dalam kolom keterangan unggahan di akun Instagramnya pada Selasa, 14 November 2017.


Peluncuran boneka berhijab tersebut dilakukan oleh Ibtihaj dikala pertemuan di Brooklyn, New York.

"Barbie buatkan aksara Ibtihaj bukan hanya untuk penghargaannya sebagai seorang Olympian, tapi alasannya ia mampu merangkul apa yang membuatnya menonjol," ujar Sejal Shah Miller, wakil presiden pemasaran Barbie.

Tak hanya itu, Miller juga berharap dengan dihadirkannya boneka tersebut, sosok Ibtihaj mampu menginspirasi banyak gadis di luar sana untuk mampu bebas berkarya tanpa takut atas batasan.

Tahun lalu, Barbie mengenalkan boneka gres dalam tiga tipe tubuh berbeda untuk mencerminkan wanita dan anak perempuan sejati, dengan warna kulit beragam, warna mata, gaya rambut, dan bentuk wajah.

Ibtihaj mengatakan jikalau ini merupakan revolusi dari Barbie, alasannya sebelum-sebelumnya belum ada boneka yang mengenakan hijab.

"Saya sangat senang hal ini mampu terjadi dalam hidup saya dan juga untuk semua gadis kecil sekarang yang mampu berbelanja boneka Barbie yang mungkin terlihat ibarat itu, mungkin memakai jilbab ibarat yang mereka lakukan, atau ibarat ibu mereka, atau ibarat temannya. Hal itu juga mampu dilakukan oleh anak yang non muslim, siapa saja yang tidak berjilbab, juga punya kesempatan main dengan boneka yang memakai jilbab," pungkasnya.

Sumber: TribunNews

sebelumnya : 


Presenter tvOne: BUKTI Apa pelaku TERORIS? Kapolres: Pelaku Meneriakkan TAKBIR...




Mereka Meneriakkan TAKBIR, Berarti Mereka TERORIS

By Asyari Usman
(Eks wartawan senior BBC)

Kesimpulan awal itu sangat gegabah, sangat ceroboh. Pembawa program isu TVOne bertanya kepada Kapolres Dharmasraya, Sumatera Barat, AKBP Roedy Yoelianto, wacana apa indikasi bahwa pelaku pembakaran Mapolres Dahrmasraya ialah teroris. Kapolres, dalam wawancara “live” (siaran langsung) mengatakan bahwa, ketika polisi melumpuhkan mereka, kedua pelaku yang ditembak mati itu meneriakkan “takbir” (Allahu Akbar).

Kapolres mengatakan, "Bahwa dalam proses kami melumpuhkan kedua pelaku tersebut, pelaku meneriakkan takbir, kemudian menyatakan bahwa 'saya yang membakar' kemudian menyatakan bertanggungjawab terhadap pembakaran, mengatakan 'thoghut'. Kemudian setelah kami lumpuhkan, di tubuh tersangka kami temukan selembar surat…"

Note: Surat yang dimaksudkan Kapolres ialah goresan pena yang berisi kalimat-kalimat jihad di atas selembar kertas yang, menurut aneka macam berita, didapat di dalam kantong pakaian pelaku.

[Video - Pernyataan Kapolres Dharmasraya, AKBP Roedy Yoelianto, dikala LIVE di tvOne]


Pembakaran Mapolres Dharmasraya terjadi pada 12 November 2017, dinihari.

Kesimpulan AKBP Roedy Yoelianto bahwa kedua pelaku ialah teroris berdasarkan teriakan “takbir” dan ucapan “thoghut”, sangatlah simplistis. Memojokkan umat Islam. Terasa sangat “prejudice” (sangka buruk).

Luar biasa sekali dalam waktu sekian jam Kapolres mampu mengira besar lengan berkuasa bahwa mereka ialah teroris atau adegan dari jaringan teroris.

Kesimpulkan ceroboh ini bagaikan dianulir oleh Wakapolri Komjen Syafruddin. Dalam penjelasan kepada para wartawan di Jakarta, Senin (13 Nov 2017), Syafruddin memperingatkan biar tidak membuat kesimpulan sebelum mampu dipastikan betul para pelaku ialah teroris.

Seperti dikutip koran Republika Online, Wakapolri mengatakan, "Jangan dulu disimpulkan mampu saja kelompok biasa tapi indikasi ke situ (jaringan teroris) ada."

Kalau meneriakkan “takbir” dijadikan sebagai indikasi teroris, maka akan banyak sekali kecelakaan bus atau kendaraan lainnya yang mampu digolongkan sebagai peristiwa terorisme. Sebab, mampu saja para penumpang yang beragama Islam di dalam bus yang bertabrakan atau kecelakaan lain, misalnya, mengucapkan “takbir” (Allahu akbar) secara spontan.

Kalau ada penumpang yang selamat dan sempat mendengar teriakan “Allahu akbar” itu, maka mulai sekarang mereka mampu melaporkan ke polisi bahwa kecelakaan bus kemungkinan mampu disebut sebagai peristiwa terorisme. Atau, paling tidak, bus itu sedang membawa teroris.

Ucapan “takbir” ialah adegan penting dalam pelaksanaan ibadah, khususnya sholat, bagi kaum muslimin. Banyak masjid di seluruh Indonesia yang, terkadang, memakai pengeras bunyi ketika melakukan sholat. Sewaktu imam memulai sholat, dia akan mengucapkan “takbir” hingga kedengaran ke luar.

Semoga saja para imam dan jemaah tidak berhenti memperdengarkan takbir di masjid-masjid lantaran kesimpulan ceroboh AKBP Roedy Yoelianto.

Menjadikan “takbir” sebagai indikasi teroris atau terorisme, tidak hanya menyesatkan opini tetapi mampu “membelah” perasaan umat Islam. Saya berharap, kecerobohan Kapolres Roedy Yoelianto tidak merefleksikan “doktrin umum” di tubuh Polri. Namun, sebagai seorang perwira menengah yang mungkin telah menempuh jenjang pendidikan yang memadai, kita menjadi prihatin sekali melihat “spontanitas” kesimpulan beliau.

Terasa sekali bahwa kata “Allahu Akbar” bagaikan kata kunci (key word) di Polri untuk urusan terorisme.

Meskipun hasil penyelidikan dan penyidikan Polisi menyimpulkan bahwa pelaku pembakaran Mapolres ialah teroris atau terkait dengan jaringan teroris, tetap saja menyebabkan “takbir” sebagai indikasi standar untuk memastikan seorang pelaku itu teroris atau bukan, sangat mencemaskan.

Bagaimana kalau di satu peristiwa kekerasan yang diyakini sebagai tindak terorisme tetapi pelakunya tidak meneriakkan takbir, atau pelakunya bukan seorang muslim? Apakah kemudian polisi tidak menempuh penyelidikan terorisme?

Kita ingin bertanya lagi kepada Polisi, apakah mereka selama ini mendefinisikan bahwa “teroris” pasti orang Islam? Apakah “takbir” dijadikan sebagai kata yang “default” (otomatis) untuk menandai terorisme?***

__
NB: OPM walau sudah menyandera ribuan orang, bawa senjata api, alasannya tidak ada teriakkan takbir jadi bukan teroris.









IMPORTANT, MUST BE READ...

Thank for your attention Di Indonesia Teriak Takbir Dicap Teroris, di Amerika Barbie BERHIJAB Untuk Hormati Atlet Muslim

my blog Di Indonesia Teriak Takbir Dicap Teroris, di Amerika Barbie BERHIJAB Untuk Hormati Atlet Muslim, Have a nice day.

Now you read article Di Indonesia Teriak Takbir Dicap Teroris, di Amerika Barbie BERHIJAB Untuk Hormati Atlet Muslim this permalink article is http://generasimuslimina.blogspot.com/2017/11/di-indonesia-teriak-takbir-dicap.html Thank you and Best regards. You Can read nice Tips below. It was always better to choose topics that interest you or in wich you at least have some knowledge about . When creating targeted internet copywriting , you have to stick with your strong points , or everyone will know it . Make a list of all of the things and or topics that you are interested in . . . How much do you know ? Can you tell it as a story ? That is The essence of writing for the web . You Have to know your subject well , or nobody will believe you it is always better to impress someone then upset them . When Writing Targeted Internet Copywriting , you have to choose your appropriate target group of customers . without a target group of customers , you could ramble on incessantly about random subjects for days on end with no essence of a final goal . You always have to keep in mind who your customers are and what they are looking for . . . . . . . . . IMPORTANT, MUST BE READ...

0 Response to "Di Indonesia Teriak Takbir Dicap Teroris, di Amerika Barbie BERHIJAB Untuk Hormati Atlet Muslim"

Posting Komentar